Thursday, October 15, 2015

Merakit Puing-Puing Pesawat Untuk Keperluan Investigasi


Dibeberapa kasus kecelakaan langka kerangka pesawat akan di rakit ulang gan, untuk keperluan investigasi, karena ini merupakan proses yang rumit, memerlukan banyak tenaga serta memakan waktu yang lama jadi hanya dikejadian-kejadian tertentu hal ini dilakukan, berikut beberapa kasus kecelakaan langka yang menggemparkan dunia sehingga memerlukan perakitan ulang sisa kerangka pesawat untuk keperluan investigasi.

1. Kasus Maskapai PAN AM Flight 103


Pan Am Penerbangan 103 (juga dikenal sebagai pengeboman Lockerbie atau bencana udara Lockerbie, Scotlandia; dan juga disebut tragedi atau musibah Lockerbie) adalah penerbangan harian Pan American World Airways dari Bandara Internasional Heathrow, London ke Bandara Internasional John F. Kennedy, New York. Pada 21 Desember 1988 pesawat Boeing 747-100 terdaftar N739PA dan bernama "Clipper Maid of the Seas" meledak di udara pada saat terbang di atas Lockerbie, Dumfries dan Galloway, Skotlandia, ketika sebuah 340-450 gram peledak plastik diledakkan di tempat kargo depan, memicu kejadian-kejadian selanjutnya yang menuju kehancuran pesawat dengan cepat. Angin dengan kecepatan 100 knot (190 km/j) menyebarkan penumpang dan barang lainnya sepanjang 130 km. Dua ratus tujuh puluh satu orang dari 21 negara meninggal, termasuk 11 orang di atas tanah.Pengeboman Lockerbie yang mengejutkan penduduk dunia ini merupakan perintah langsung dari pemimpin Libya, Kolonel Muammar al-Gaddafi.

Ilustrasi Terjadinya Ledakan

Sisa Puing Setelah Ledakan
Puing Dirakit Kembali Untuk Keperluan Investigasi


2. Kasus Maskapai Malaysia Airline MH17 yang dihantam Rudal BUK


Pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH-17 bernomor ekor 9M-MRD yang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur, jatuh di sebelah timur Ukraina. Pesawat jenis Boeing 777-200ER itu dilaporkan jatuh di antara wilayah Rusia dan Ukraina bagian timur pada Kamis sore, 17 Juli 2014.

Pesawat ini jatuh 50 sampai 80 kilometers (31 hingga 50 mil) sebelum memasuki ruang udara Rusia. Laporan awal Reuters menyatakan bahwa pemerintah Ukraina menduga pesawat ini ditembak oleh rudal permukaan-ke-udara “Buk” pada ketinggian 10.000 m (33,000 kaki). Sekitar pukul 15:30 UTC, Malaysian Airlines melaporkan via Twitter bahwa mereka hilang kontak dengan MH17.

Menurut The Daily Telegraph, pesawat ini jatuh di Torez, dekat Shakhtersk, sekitar 40 km (25 mil) dari perbatasan Rusia. Seperti dikutip dari kantor berita Telegraph, pesawat mengangkut 295 penumpang. Dikabarkan, pesawat jatuh karena ditembak. Seluruh penumpang diperkirakan tewas.


Amsterdam - Puing-puing pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 dipamerkan oleh otoritas Belanda saat mengumumkan penyebab jatuhnya pesawat itu. Dari puing-puing itu terlihat bagaimana parahnya rudal BUK menghancurkan pesawat tipe Boeing 777 ini.
Puing dan kerangka MH17 yang terkoyak dirakit ulang dengan teliti hingga menyerupai badan pesawat. Mulai dari bagian hidung pesawat hingga kabin kelas bisnis berhasil disatukan kembali meskipun banyak celah dan lubang di beberapa bagian. Seperti dilansir Reuters, Kamis (15/10/2015), kerangka bagian hidung pesawat menunjukkan dengan jelas di bagian mana saja pecahan rudal BUK mengenai kokpit pesawat yang menewaskan 3 orang di dalamnya. 

Perakitan kembali puing dan kerangka pesawat merupakan salah satu tugas paling sulit dalam penyelidikan kecelakaan udara. Sebabnya, tugas ini melibatkan pencarian ribuan potongan puing dari area seluas 50 kilometer persegi di wilayah konflik di Ukraina bagian timur.
Setelah berjuang mengumpulkan puing selama berminggu-minggu usai insiden pada Juli 2014, otoritas Belanda memutuskan merakit kembali satu persatu puing pesawat. Potongan puing itu difoto dan kemudian dibawa melalui jalur darat, melalui kereta api dan melalui jalur udara hingga akhirnya sampai ke salah satu hanggar di pangkalan udara Gilze-Rijen Belanda. 

Perakitan ulang ini menggunakan data dari pihak Boeing serta data pesawat tipe Boeing 777-200 yang melibatkan kehadiran pihak kepolisian. Setiap potongan puing pesawat memiliki penanda kepolisian yang menunjukkannya sebagai barang bukti.
Hasil perakitan menunjukkan lubang di bagian kokpit yang dihantam rudal BUK darat-ke-udara. Dari pemeriksaan, para penyidik menyimpulkan bahwa ledakan pertama berasal dari titik kecil yang berjarak 1 meter dari bagian kiri atas kokpit. Di titik itulah rudal BUK meledak dan menghancurkan pesawat yang membawa 298 penumpang dan awak.







Source : http://www.kaskus.co.id/thread/561f4a0f162ec28f2c8b456c

0 comments

Post a Comment